Sharing Layanan Difabel dengan Universitas Andalas

 


Padang (Unand) – Universitas Andalas membuka ruang dan kesempatan bagi semua unsur termasuk juga bagi penyandang disabilitas untuk memperoleh jenjang pendidikan tinggi dari Program Studi (Prodi) yang ada. Hal itu, disampaikan Rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Yuliandri, SH, MH dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) mengenai layanan administrasi dan pembelajaran bagi penyandang disabilitas pada Kamis (22/4) yang berlangsung secara daring yang dipandu oleh Dr. Tesri Maideliza.

Hadir dalam kegiatan ini pimpinan Universitas Andalas, Dekan dan peserta undangan yang terdiri dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sumatera Barat (Sumbar), Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Sumbar, Gerkatin Sumbar, Pertuni Sumbar, Perkumpulan Jiwa Sehat, Kepala Sekolah SLB 2 Padang, LBH Padang dan juru Bahasa Isyarat.

Sementara itu, Dr. Arif Maftuhin, M.Ag dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai narasumber menekankan hal utama untuk menjadi perguruan tinggi inklusif adalah bagaimana insitusi sendiri siap untuk setiap saat beradaptasi bagi kebutuhan difable. “Misalnya universitas mesti harus menyediakan atau memastikan setiap ruangan akses kursi roda tetapi ternyata bertahun-tahun tidak ada penguna kursi roda yang kuliah, jadi untuk apa” ujarnya.

Dikatakannya ketersediaan itu boleh saja tetapi tidak terlalu penting, yang utama adalah ketersediaan kita sendiri atau institusi yang siap secara fisik dan mental untuk menerima penyandang difabel sehingga apapun kebutuhan difabel bisa diwujubkan.

Ia melihat Universitas Andalas secara mental lebih siap dibandingkan UIN Sunan Kalijaga 20 tahun yang lalu sehingga nanti mampu memberikan layanan dengan baik bagi penyandang disabilitas ketika menempuh pendidikan tinggi.

Selengkapnya: https://www.unand.ac.id/id/berita-peristiwa/berita/item/3823-unand-mandiri-seleksi-disabilitas.html 


TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Andalas Padang siap mengakomodasi calon mahasiswa difabel untuk mengikuti perkuliahan melalui jalur seleksi mandiri.

Rektor Universitas Andalas, Yuliandri mengatakan sedang bersiap untuk menyelenggarakan pembelajaran bagi mahasiswa penyandang disabilitas. "Kami menyediakan berbagai instrumen dan kesiapan fisik maupun non-fisik, termasuk sumber daya manusia dalam menampung dan mengakomodasi kebutuhan mahasiswa disabilitas," katanya.

Dalam menerima calon mahasiswa difabel, pihak universitas akan melihat program studi atau jurusan mana yang dapat mengakomodasi. Musababnya, kata dia, ada beberapa program studi yang karena kebutuhan dan persyaratan teknis, tidak bisa menerima calon mahasiswa penyandang disabilitas.

Akademisi UIN Sunan Kalijaga, Arif Maftuhin menjelaskan disabilitas terbagi dua, yakni keterbatasan fisik dan keterbatasan mental. Layanan yang dibutuhkan mahasiswa difabel antara lain akomodasi yang layak, intervensi dukungan, sosialisasi pada lingkungan kampus, pelatihan, workshop, hingga advokasi.

Selengkapnya:

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama