Sedekah Naskah


Sewaktu diminta menjadi narasumber IDACON (International Dakwah Conference) kemarin, panitia tidak menyinggung soal makalah dan artikel. Tetapi, saya sendiri berpikir untuk menulis artikel dari topik yang saya sajikan.

Setelah bikin kerangkanya, lalu poin-poin untuk presentasi, saya segera memulai riset literatur. Hasilnya? Wah, ini tema yang menarik untuk diteliti! Saya kira, saya bisa melakukannya dan diterbitkan sebagai artikel riset di jurnal terindeks.

Tetapi, panitia, para junior di Dakwah, tiba-tiba bertanya, apakah saya izinkan artikelnya diterbitkan di proceeding? Awalnya saya bilang nggak boleh. Eman. Wong bisa ditulis lebih lengkap untuk jurnal koq "cuma" terbit di proceeding.

Hanya saja... Saya koq ya nggak tega. IDACON itu belum pernah menerbitkan proceeding, belum ada jejak akademiknya. Keinginan luhur panitia untuk publikasi itu perlu didukung.

Jadi... Baiklah. Sesekali ilmu filantropinya dipraktikkan 😄

Sesekali sedekah naskah. Ikhlas nggak menulis untuk terindeks, apalagi pas pus Scopus. Saya batalkan rencana bikin Research Article, dicukupkan dengan review dan refleksi kritis. Nanti kalau punya waktu saja dikerjakan lagi dengan riset lanjutan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama