Seri Riset Fikih Difabel

Sebagai dosen Fikih yang mendapatkan kesempatan mendampingi difabel di UIN Sunan Kalijaga, saya merasa "alami" saja untuk menekuni isu Fikih dan disabilitas. Dibandingkan banyak orang yang menekuni isu disabilitas, isu inilah yang mungkin tidak banyak orang perhatikan, a niche dalam peta riset yang menjanjikan. 

Maka, pada saat Pusat Studi dan Layanan Difabel (PSLD) menyelenggarakan seminar Islam dan disabilitas (difabilitas), saya mencoba berkontribusi langsung dalam topik spesifik ini. Sebagai pemula, saya harus belajar banyak hal dari scholar terdahulu dan ketika isu ini belum banyak dibicarakan di Indonesia waktu itu (2011), “guru” saya adalah para peneliti luar negeri. Jujur saja, karya pertama saya dalam “seri Fikih Difabel” ini mayoritas merupakan rangkuman, penyambung lidah, dari riset mereka, khususnya Vardit Rispler-Chaim. Bukunya, Disability In Islamic Law (Dordrecht, The Netherlands: Springer, 2007), saya jadikan bahan utama diskusi saya tentang Fikih Difabel di tulisan pertama saya Difabilitas dalam Fikih.

Selanjutnya, bersamaan dengan lahirnya fatwa-fatwa Fikih Difabel di Indonesia, saya mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan seri riset Fikih Difabel ini dengan membahas Fikih Difabel NU (2021), Fikih Difabel Muhammadiyah (2022), dan isu perempuan dalam Fikih Difabel (2024). Tulisan saya Beyond the Rukhsah, yang bersumber dari pidato guru besar saya, menjadi “penutup” dari seri tulisan ini. 

Sebenarnya, masih ada beberapa aspek dari Fikih Difabel yang perlu digali. Tetapi agenda riset saya terdekat sepertinya bukan lagi Fikih Difabel, tetapi lebih ke isu-isu spesifik, misalnya tentang tunanetra, tentang Tuli, dan seterusnya. Jadi, lebih ke jenis disabilitas dan tantangannya. Ini pun entah kapan akan saya kerjakan, karena prioritas saya sekarang malah riset studi Islam, melanjutkan proyek riset yang saya mulai di Israel. 

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini daftar lima publikasi saya tentang Fikih Difabel. Semoga bermanfaat!

  1. Fikih Disabilitas: Dari Dispensasi ke Advokasi (2011)
  2. Nahdlatul Ulama and the Promotion of the Rights of People with Disabilities (2021)
  3. The Fikih Difabel of Muhammadiyah: context, content, and aspiration to an inclusive Islam (2022)
  4. Islamic Law, Disability, and Women in Indonesia: The Cases of Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah (2024)
  5. Disability and Islamic Law in Indonesia: Beyond the Rukhá¹£ah (2024)



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama