Pocong Yahudi

Kuburan Yahudi di depan gardu pandang
 

Setelah seharian hanya di apartemen, semalam saya jalan ke luar ke Mt. Olive. Tujuan saya adalah untuk menikmati bulan sabit di atas Masjid al-Aqsa. Dari tempat tinggal saya, jaraknya 3-4 KM. Saya jalan kaki saja ke sana. Sampai di lokasi, semacam gardu pandang, suasananya gelap dan sepi. Saya tidak tahu mengapa tempat itu tidak diberi penerangan yang cukup. Padahal pemandangan terbaik Yerusalem ada di titik ini. Saya duduk di tempat itu sampai rembulan tenggelam.

Setelah bulan tenggelam, jam setengah sebelasan begitu, saya cek Google Map untuk mencari jalan pulang. Ada dua jalur yang tersedia. Jalur pertama sama dengan keberangkatan sejauh 3,5 KM. Kemudian, alternatifnya, jalur menurun ke arah Lembah Kedron. Jalur kedua ini lebih dekat, 3,2 KM. Saya pilih jalur kedua, yang lebih dekat.

Saya tahu sejak dari awal, jalur ini akan sepenuhnya lewat kuburan Yahudi yang sangat luas. Kebetulan, "gardu pandang" itu sendiri juga ada di atas kuburan. Di Google Map juga jelas terlihat bahwa kita akan melewati kuburan. Mungkin karena itu juga rekomendasi Google adalah lewat jalur pertama tadi, meski lebih jauh.

Nah, yang saya tidak menduga, ternyata tidak ada lampu sama sekali di jalan itu. Setelah berjalan sekitar 100 meter, pas di tengah kuburan, saya harus menyalakan lampu HP untuk memandu perjalanan. Kawasan itu memang bukan kawasan berpenduduk. Selain kuburan, hanya ada beberapa gereja besar. 

Ini bukan kali pertama saya berjalan malam melewati kuburan di sini dan bukan berarti saya pemberani begitu. Tetapi sungguh perasaan saya berbeda sama sekali antara berjalan di tengah kuburan Indonesia dan di luar negeri. 

Di Indonesia, begitu melewati kuburan, berbagai cerita horor segera hadir di kepala. Berbagai bayangan yang tidak-tidak menghantui pikiran walaupun saya belum pernah sekali pun melihat hantu. Selain karena berbagai kisah masa kecil, suasana kuburan sendiri memang bikin horor.

Di sini, suasananya berbeda banget. Saya bahkan beberapa kali mencoba berhenti, mengamati batu-batu nisan besar dan tulisannya. Saya mencoba menghadirkan suasana horor itu. Gagal. Nggak ada horor sama sekali. Mungkin saja karena mayat mereka tidak dipocong, maka tidak ada hantu pocong Yahudi😏👻    



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama