Daripada Tidak


Barusan, jalan di depan rumah saya disemprot disinfektan oleh mobil salah satu lembaga negara. Saya sejak dari awal nggak yakin manfaat penyemprotan itu. 

Waktu ada program penyemprotan di awal Covid tahun lalu, saya ngobrol dengan teman se-RT yang menyemprot di depan rumah saya. "Mas, ngene ko opo yo ono gunane?" Jawaban tetangga sayamewakili banyak program "setengah" masuk akal yang kita buat dalam menghadapi pandemi ini.

Ia bilang, "Daripada tidak."

Coba, gunakan jawaban ini untuk sejumlah program pemerintah. Apakah menutup jalan-jalan utama di kota membuat penyebaran virus terhenti? Ya tidak. Pertama, karena menutupnya malam hari (seolah-olah virus hanya bekerja malam seperti kelelawar). Kedua, toh orang tetap mencari jalan alternatif di kampung-kampung. 

Lalu buat apa  jalan ditutup di malam hari? "Daripada tidak."

Saat lebaran, kita melihat sendiri tempat-tempat wisata penuh. Pemerintah tidak tegas menutup dan membiarkan orang piknik. Lalu, untuk apa ada larangan mudik? "Daripada tidak."

Ketika sekarang virus sudah menyebar di seluruh daerah, masih juga digunakan "zonasi", bahkan sampai ke RT. Ada RT Zona merah, ada RT zona hijau. Lha, apakah virus itu mobilitasnya sebatas RT? Atau apakah kalau saya pit-pitan dengan menggunakan masker, lewat di RT itu lebih berisiko ketularan daripada saya mampir makan soto seger sing luaris pol di pinggir jalan, di RT Zona hijau? Tentu saja tidak.

Lalu, untuk apa ada zonasi pandemi berbasis RT? Ya, "daripada tidak."

Ohhh jadi semua salah ya? Nggak! Sama sekali bukan itu poin saya. 

Kalau saya menjadi wali kota, saya mungkin akan melakukan hal-hal yang sama. Saya pasti pusing tujuh keliling. Kehabisan ide, progam, sampai ke anggaran karena pandemi ini benar-benar gila.

Kita tidak punya pengalaman. Kita tidak tahu apa langkah terbaik yang bisa kita lakukan. Jadi kita ambil saja kebijakan-kebijakan yang mungkin efeknya tidak 'kausalitas'. Misalnya, penyemprotan disinfektan itu. Kalau pun menurut ahli penyemprotan itu tidak berguna, itu karena ia melihat 'guna' hanya dari segi 'membunuh virus'.

Sebagai walikota yang mumet, saya melihat sisi lain: penyemprotan disinfektan itu alat kampanye bahwa pandemi ini serius dan saya sedang bekerja. Sasaran kampanye saya bukan sampeyan yang melek informasi bahwa penyemprotan itu tidak efektif, tetapi  mereka yang  sampai hari ini pun belum melek bahwa pandemi tengah terjadi. 

Sampeyan menengo ae, ini "daripada tidak!".

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama