Pikatan itu nama desa di sebelah desa saya di Blitar. Ibu saya lahir di perbatasan yang secara 'aran' ikut Desa Pikatan. Kami menyebut kakek saya sebagai 'Mbah Pikatan'. Misalnya, "Awakmu sesok turu neng omahe Mbah Pikatan ae yo."
Tadi pagi, saya kaget ketemu kuda-kuda yang berlatih di Arena Pacuan Kuda di Stadiun Pacar dengan sadel bertulis Pikatan Stable. Lho? Koq sampai sini?
Saya cek Google, ternyata memang Pikatan Stable yang didirikan tahun 1960an di Blitar itu sudah ekspansi sampai Jogja.
Dulu, waktu masih kecil, balapan kuda adalah salah satu olahraga favorit kami. Bukan MotoGP atau F1. Saat musim balapan kuda di Lapangan Pikatan, kami sering menirunya dalam bentuk permainan balapan di sekolah. Satu anak berperan sebagai kuda, satu anak lagi sebagai joki. Kami gunakan debog sebagai tali kekang yang dikalungkan di leher teman yang berperan sebagai kuda.
Kuda favorit kami? Tentu saja kudanya Pak Lurah Pikatan. Saya lupa nama-namanya, tetapi permainan seru itu selalu update dengan yang terjadi di lapangan pacuan kuda Desa Pikatan.
Anak anak Pak Lurah Pikatan lah yang kini melanjutkan bisnis kuda ini. Ternyata bukan hanya balapan yang diurus. Mulai dari breeding kuda di Kaliurang, sekolah joki, sampai foto prewed. Konon, pemilik Pikatan Stabel juga ikut membidani lahirnya lapangan pacuan yang di sebelah Stadiun Pacar itu. Keren.
Posting Komentar