Pesanggrahan HB II

The rear perspective of the site

It's very unfortunate when you live close to a historic site and you have never visited it. That really happens a lot to me. Yesterday I had to pay one site I have missed. I visited the site of Pesanggrahan Hamengkubowono II.

To be honest, I can't tell more as I don't know anything about the site. I am just very very familiar with it for it is located only 300 meters away, or less, from my house. I brought my kids and saw what now is just ruins.


The welcoming board: cultural sanctuary...


The gate

inside the gate

Welcoming salute!










Who is Hamengkubuwono II?

Hamengkubuwono II (7 Maret 1750 - 2 Januari 1828) atau terkenal pula dengan nama lainnya Sultan Sepuh. Dikenal sebagai penentang kekuasaan Belanda, antara lain menentang gubernur jendral Daendels dan Raffles, sultan menentang aturan protokoler baru ciptaan Daendels mengenai alat kebesaran Residen Belanda, pada saat menghadap sultan misalnya hanya menggunakan payung dan tak perlu membuka topi, perselisihan antara Hamengkubuwana II dengan susuhunan surakarta tentang batas daerah kekuasaan juga mengakibatkan Daendels memaksa Hamengkubuwono II turun takhta pada tahun 1810 dan untuk selanjutnya bertahta secara terputus-putus hingga tahun 1828 yaitu akhir 1811 ketika Inggris menginjakkan kaki di jawa (Indonesia) sampai pertengahan 1812 ketika tentara Inggris menyerbu keraton Yogyakarta dan 1826 untuk meredam perlawanan Diponegoro sampai 1828. Hamengkubuwono III, Hamengkubuwono IV dan Hamengkubuwono V sempat bertahta saat masa hidupnya.

Tahun 1812 Raffles menyerbu Yogyakarta dan menangkap Sultan Sepuh yang kemudian diasingkan di Pulau Pinang kemudian dipindah ke Ambon
.


1 Komentar

  1. mas blogku dah pindah loh. yang baru di fanzam.blogspot.com. Tolong diapdate yang di link itu yah. Thanks before.

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama