WESTERN WALL


Sebelum datang ke Israel, saya (dan mungkin Anda) lebih mengenal tempat ini sebagai Tembok Ratapan atau Wailing Wall. Seperti Anda lihat di video kunjungan saya hari ini, seperti tidak ada orang yang meratap di situ. Orang Yahudi datang ke tembok ini untuk berdoa. Yang menyebut "meratap" adalah orang luar. Dan mereka memang pernah meratap di situ saat umat Yahudi terusir dari Jerusalem dan hanya boleh berkunjung setahun sekali (wajar kalau menangis karena rindu). 

Maka, ketika saya tiba di sini, saya mengenalnya sebagai Western Wall alias tembok sisi barat. Dalam Bahasa Ibrani, namanya ×”ַ×›ּוֹתֶל ×”ַמַּ×¢ֲרָבִ×™ (baca: HaKotel HaMa'aravi). Lokasinya memang ada di sisi barat kompleks Temple Mount. Dalam versi orang Yahudi, di situlah dulu tempat Temple (kuil) yang dibangun oleh Herod (second temple) dan dihancurkan oleh tentara Romawi. Kini yang tersisa dan tampak hanyalah tembok sisi barat itu. 

Sebenarnya, orang Yahudi menggunakan tembok itu tidak sebagai tempat suci yang "sebenarnya." Yang "sebenarnya" suci adalah apa yang ada di balik tembok itu, yang dulu adalah bangunan kuilnya. Jadi, tembok itu menjadi 'suci' karena lokasinya terdekat dengan tempat suci. Dulu, ketika orang Yahudi dipersekusi, mereka malah sama sekali tidak bisa mendekati tembok ini. Tempat suci mereka adalah di Mt. Olive, bukit yang ada di seberang timur komplek Masjidil Aqsa. Lain kali saya akan coba cerita ya. 

Nah, yang kemarin pesan videonya, ini sudah saya siapkan. Saya sudah tiga kali ke sana, tetapi dua kali sebelumnya hanya melihat dari jauh. Kemarin saya mengamati dari dekat, duduk di kursi yang disediakan untuk para peziarah, praktik belajar membaca tehelim seperti anak TK baru mengenal abjad, dan mencuri dengar suara-suara mereka yang sedang membaca doa di sekitar saya. Perasaan seperti sedang ziarah di Ampel daripada di Mekkah atau Madinah 😊 
  




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama