Saya berhenti sejenak di jembatan Kali Potorono. Saya amati si mas itu, sak slulup demi sak slulup, sak serok demi sak serok, mengambil pasir dari dasar sungai dan meletakkannnya di 'perahu' ban karet. Hanya untuk sejumlah itu, berapa tenaga dan waktu yang ia perlukan?
bandingkan dengan kegiatan panambangan pasir di sungai-sungai di kaki merapi yang menggunakan bego. Setengah jam pasir yang dikumpulkan si mas, mungkin sama dengan semenit kerukan si mesin.
Mereka sama-sama mengambil dari alam, tetapi jelas mana yang mengambil seperlunya dan mana yang mengambil untuk keuntungan yang lebih dari yanhg dibutuhkannya.
Posting Komentar