Islam Warna Warni

Islam Warna warni: Ragam Ekspresi Menuju "Jalan Lurus"
Karya : John L. Esposito
Terbit : Juni, 2004
Halaman : 332 + xviii
Judul Asli : Islam The Straight Path
Penerbit : Oxford University Press (1998)
------------------

Islam adalah jalan yang lurus. Pernyataan demikian akan terasa biasa bila dinyatakan oleh pemeluknya, karena memang dengan alasan itulah mereka memluk Islam dan bukan agama lain. Tetapi, menjadi tidak biasa bila seorang Esposito, yang non-Muslim, memilih kata tersebut sebagai judul bukunya. Jelas, diksi demikian menunjukkan pilihan sudut pandanganya dalam menulis tentang Islam.

Bagi Pembaca Muslim, Esposito memperkenalkan Islam kepada kita dengan cara yang tidak pernah dilakukan oleh guru-guru Muslim kita. Sebab, ia manyampaikan Islam ssekaligus sebagai orang luar dan orang dalam. Di satu sisi, sebagai orang luar (non-Muslim), ia bisa bebas menilai dan membandingkan agama inid engan agama lain. Di sisi lain, Esposito mampu menjadi orang dalam karenaia melukiskankan Islam dari tempat yang sangat menghahrgai keyakinan umat Islam. Ia menceritakan Islam dengan jujur dan berdasarkan pengalamannya sendiriketika tinggal di sejumlah negeri Muslim.

Wajar bila, dalam sejumlah kesempatan, kita merasa menjadi tokoh yang diceritakan oleh Esposito. Dalam kesempatan lain, ia ajak kita ke kampung-kampung saudara kita yang belum pernah kita kunjungi -- Islam di padang pasir Afrika, Islam di Timur Tengah, bahkan Islam di Eropa dan Amerika. Esposito mengisahkan hal-hal dari yang ringan-ringan, seperti makanan khas saat Ramadhan di sejumlah negara Muslim, sampai dengan masalah konflik dua golongan besar dalam Islam (Sunni dan Syi'i).

Dengan memaparkan keragaman Islam, Esposito ingin mengajak pembaca Barat untuk tidak menyama-ratakan Islamd dengan teroris. Sudah bukan zaqmannya berbicara tt Islam di Barat, karena fakatanya sudah banyak Muslim Barat (orang Barat yang Muslim). Orang Islam tidak hanya di seberang lauatan, tetapi ada di sebelah rumah sebegai tetangga, atau di sebelah meja sebagai teman sekantor.
Meski bertujuan mengarifkan pembaca Barat, buku ini juga menyajikan "cermin" bagi kita untuk berkaca: Islam tak hanya satu warna (seperti yang kita peluk dan praktikkan), tetapi banyak warna (seperti yang dipraktikkan saudara-saudara kita).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama