Begitu kita meninggalkan kota kecamatan Panggul, jalur mendaki yang kita lewati sesekali akan menyajikan pemandangan laut selatan nan elok. Jalannya sendiri mulus rata, lebih baik dari Jalan Timoho yang kini bergelombang, dan mengantarkan kita hingga ke kecamatan Sudimoro, Pacitan.
Jalan memasuki Sudimoro, Pacitan |
PLTU Sudimoro dari kejauhan |
Jalan desa Hadiwarno, Pacitan |
Menjelang Pacitan via Kebonagung |
Tahun 2014 ini, masalah jalan yang menghalangi mudik-balik dari Jogja via Pacitan justru ada di jalur Ngadirojo-Wonogiri yang belum bisa dilewati. Jadi, nggak seperti dugaan saya sebelumnya, justru masalah ada di Jogja-Pacitan, bukan Pacitan-Trenggalek.
Jarak di Jalur Nasional 3 yang seharusnya cuma sekitar 15 KM harus ditempuh melingkar via Giriwoyo yang berjarak 28 KM (lihat peta di bawah). Bukan hanya jarak menjadi lebih jauh, jalur ini, seperti jalur Jawa Tengah di mana pun kita lewat, jelek sekali. Bergelombang, sempit, dan kami harus melewatinya dalam kegelapan malam dan hutan Pracimantoro. Tidak bisa membayangkan dan tidak berharap sekali ada sesuatu dengan kendaraan kita kalau harus berhenti di tengah hutan dan gelap itu. Hiks.
Lain ceritanya kalau Jalur Nasional 3 itu nanti sudah kembali besa dilalui, mau mudik via jalur tengah (Wonogiri-Ponorogo) atau JLS (Wonosari-Pacitan) menjadi tidak jauh berbeda. Tetap lebih dekat via jalur tengah, tetapi tidak jauh amat via JLS.
UPDATE
Tanggal 5 April 2015, saya sudah bisa menempuh jalur kuning di atas. Jalan mulus, lancar, sepi, dan mungkin tidak aman kalau malam hari ... ( he he he). Bebebrapa ruas ada bekas longsor, but overall, jalannya enak dilalui. Jadi, kalau mau menempuh jalur lintas selatan, semua sudah nyambung dari Jogja sampai Trenggalek.
Bersambung: Jalur Ngeri ke Klayar
Posting Komentar