Editor Jurnal Jadi Korban AI, Enam Hal Berikut Bisa Mencegah



1. Periksa Manual: 

Proses pemeriksaan manual oleh editor dan reviewer jurnal sangat penting dalam memastikan kualitas dan keaslian artikel yang diterima. Meskipun perangkat lunak anti-plagiarisme dapat membantu dalam mendeteksi plagiarisme, tetapi mereka tidak selalu dapat membedakan antara teks asli dan teks yang dihasilkan oleh ChatGPT. Oleh karena itu, evaluasi oleh mata manusia sangat diperlukan untuk memastikan bahwa artikel memenuhi standar ilmiah yang diperlukan.

Hal yang bisa dilakukan, sebagai misal, seorang editor jurnal menerima sebuah artikel yang sekilas terlihat orisinal, tetapi setelah pemeriksaan manual lebih lanjut, dia mendapati beberapa bagian artikel yang serupa dengan teks yang dihasilkan oleh ChatGPT. Ada beberapa kata kerja dan susunan kalimat yangt biasanya "khas" ChatGPT. 

2. Perangkat Lunak Anti-Plagiarisme: 

Editor jurnal harus menggunakan perangkat lunak anti-plagiarisme yang canggih dan terkini untuk mendeteksi kemiripan teks dengan sumber lain, termasuk teks yang dihasilkan oleh model bahasa seperti ChatGPT. Perangkat lunak semacam itu akan membantu dalam mengidentifikasi potensi plagiarisme dan mengurangi risiko menerbitkan artikel yang tidak asli.

3. Transparansi dan Kejujuran Penulis: 

Mintalah poenulis untuk jujur. Penulis harus memberikan informasi yang jelas tentang kontribusi mereka dalam artikel yang diajukan. Ini mencakup menyediakan latar belakang penulis, sumber data atau metode yang digunakan, serta memastikan bahwa teks yang disampaikan benar-benar hasil dari penelitian atau karya mereka sendiri. Dengan demikian, keaslian artikel dapat dipastikan.

4. Pendidikan dan Pelatihan: 

Editor jurnal dan reviewer perlu diberikan pendidikan dan pelatihan yang memadai tentang penggunaan teknologi AI dalam penulisan dan penelitian ilmiah. Mereka harus memahami bagaimana teknologi seperti ChatGPT dapat digunakan dan potensi risiko yang terkait dengannya. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang teknologi ini, mereka dapat melakukan evaluasi yang lebih baik terhadap artikel yang diajukan.

5. Kolaborasi Manusia dan Mesin: 

Mengintegrasikan kecerdasan buatan dengan penilaian manusia dapat menjadi pendekatan yang efektif. Editor jurnal dapat menggunakan model bahasa seperti ChatGPT sebagai alat bantu dalam penyuntingan dan review, tetapi keputusan akhir harus tetap bergantung pada evaluasi manusia yang cermat. Dengan demikian, kombinasi dari kedua pendekatan ini dapat meningkatkan kualitas review artikel.

6. Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan: 

Editor jurnal harus secara teratur memantau dan mengevaluasi proses mereka untuk mengidentifikasi kelemahan dan meningkatkan sistem deteksi plagiarisme mereka. Ini memungkinkan mereka untuk terus memperbarui dan meningkatkan keefektifan metode mereka dalam mengatasi tantangan yang terkait dengan publikasi artikel yang dihasilkan oleh model bahasa.



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama