Review Avatar 2: The Way of Water

Semalam kami nonton bareng. Dengar hebohnya film ini, di puncak box office di minggu pertama rilis, ekspektasi saya jadi tinggi. Meski nggak nonton versi 3D, setidaknya sudah pilih yang pakai Dolby. Kesimpulannya?

Film yang durasinya mengalahkan film film Bollywood ini mengecewakan. Kalau film India menjadi panjang karena joget-jogetnya, ini film panjang karena mau pamer CGI-nya.

Setelah fast-forward setahun kedatangan alien penjajah dari bumi, jalan cerita menjadi sangat lambat. Perasaan hampir satu jam digunakan untuk menggambarkan negeri air tempat Jake Sully mengungsi.

Di bagian inilah pamer CGI dilakukan habis habisan. Avatar 2 mencoba pamer dunia laut Pandora dengan harapan bikin kita wow gitu. Negeri kepulauan yang konon terinspirasi dari Indonesia ini memang mudah sekali mengingatkan kita ke Papua, ke kecantikan alam dan manusianya...

Cuma, ya gitu deh. Kalau Avatar 2009 berhasil memukau kita karena kecanggihan CGI yang melampaui zamannya, Avatar 2022 sudah mentok, anti klimaks. Sudah tidak bisa bikin wow lagi.

Karena mau jualan CGI, jalan cerita dan karakter para tokoh menjadi lemah. Tidak cukup waktu untuk mengeksplorasi watak anak-anak Sully. Padahal, potensi untuk jadi bumbu konflik sangat besar untuk film tiga jam.

Skor akhir? 7/10. Masih lebih seru laga final Piala Dunia

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama