Wisuda itu (Tidak) Penting


Di media sosial beberapa hari ini, orang ribut soal wisuda bagi mereka yang lulus non-arjana. Seberapa pentingkah wisuda? Saya termasuk orang yang tidak pernah menganggap penting wisuda. Sewaktu masih S1 dulu, saya agak terpaksa ikut wisuda karena orang tua saya sangat ingin datang wisuda seperti orang lain.

Saat S2 di UIN, saya juga mencari informasi untuk tidak ikut wisuda. Tetapi wisuda itu wajib. Maka saya pun tidak punya pilihan selain ikut wisuda. Apalagi saya harus maju untuk menerima penghargaan lulusan terbaik. Jiah. 

Keinginan untuk menghindari wisuda baru terwujud saat di Amerika. Di sana wisuda itu pilihan. Saya pilih untuk tidak ikut wisuda.

Saat S3, sekali lagi saya bertemu kewajiban wisuda. Tetapi saya berhasil menghindari wisuda. Sebab yang wajib kan daftar dan bayar, bukan soal datang ke acaranya. 😂

Tetapi, seberapa pentingkah wisuda? Sama seperti urusan lain di dunia ini. Setiap orang akan punya pandangan sendiri sendiri soal kepentingan. Penting buat saya, tidak penting buat dia.

Maka, entah itu wisuda S1 atau TK, kuliah atau TPA, atau bahkan "wisuda" Guru Besar, semuanya bisa menjadi penting atau tidak penting bagi seseorang. Kalau saya ditanya, mending orang diberi saja kebebasan mau ikut atau tidak, jangan semua diwajibkan.

Oh ya. Di Amerika tadi, acara pelepasan alumni ada sendiri. Terpisah. Acaranya santai, kekeluargaan, guyon, dan makan-makan. Penghargaan alumni terbaik diberikan di acara ini. Demikian ceritanya. 😊

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama