Tiga Macam Restoran Non-Muslim di Israel, Yang Ketiga "Paling Halal"


Sebatas palaman saya di sini, ada tiga macam restoran non-Muslim di Israel. Secara garis besar, restoran di Israel dapat dibagi menjadi dua kelompok: kosher dan non-kosher. 

Kosher itu mirip "halal" dalam Islam, tetapi berbeda syarat dan ketentuan yang berlaku. Seperti halal, kosher itu juga menyangkut substansi dan proses. Sapi itu secara substansi halal, tetapi kalau disembelih dengan cara yang salah, dagingnya menjadi haram dikonsumsi. 

Seperti ketentuan tentang halal, kosher pertama-tama mengatur substansi yang halal. Ketentuan pokoknya, menurut Taurat, binatang menyusui dihalalkan adalah: yang mengunyah makanannya dan berkuku belah. Babi, meskipun berkuku belah, diharamkan karena tidak mengunyah makanannya. [*] 

Sementara untuk unggas, Taurat tidak membuat ketentuan bersyarat. Sebaliknya, Taurat menyebutkan 24 jenis unggas yang diharamkan. Di luar itu pada dasarnya halal. Untuk ikan, kehalalan ditentukan oleh dua syarat: bersirip dan bersisik. Belut tidak kosher karena tidak bersirip dan bersisik. Lele, meskipun punya sirip, tetapi tidak bersisik. Maka lele juga tidak kosher.

Selain substansi, kosher juga ditentukan oleh caranya. Kaidah utamanya, tidak boleh bercampur antara susu dan daging. Mereka yang menerapkan ketentuan ini dengan ketat, memiliki dapur dan peralatan dua set: halabit (mengolah susu dan turunannya) dan basyarit (mengolah daging dan turunannya). Ini ketentuam umunya.

Nah, balik lagi ke soal restoran. Sama seperti di Indonesia, ada restoran yang bersertifikat kosher, dan ada yang tidak. Secara total, hanya 30% restoran bersertifikat kosher di seluruh Israel. Di Tel Aviv yang lebih sekuler, jumlah non-kosher lebih banyak. Hampir 70 persen non-kosher. Sebaliknya, di Yerusalem, jumlah restoran kosher lebih banyak. Hampir 70 persen bersertifikat.

Di kampus, dan mungkin juga di luar kampus, restoran kosher pun dibagi dua. Restoran basyarit yang jualan daging-dagingan. Restoran halabit yang jualan makanan terkait susu dan turunannya. 

Kalau Anda ingin sangat hati-hati, hindari saja restoran non-kosher. Sebab bisa saja mereka menjual makanan non-halal. Sementara kalau mau agak aman, boleh saja ambil restoran kosher. Lebih aman, karena minimal mereka pasti tidak menjual makanan yang mengandung babi.

Paling aman, beli di restoran kosher yang halabit, yang tidak menjual daging sama sekali. Di apartemen saya, ada restoran begini ini. Dulu saya tidak paham mengapa restoran besar ini nggak jualan ayam goreng atau daging lainnya. Menunya cuma salad, paling banyak salad vegetarian, dan paling banter salad ikan tuna. 

Nah, restoran halabit ini "paling" halal bagi Anda yang nggak percaya kalau sembelihan orang yahudi itu halal. Saya sendiri memilih fatwa yang menghalalkan makanan ahli kitab, ya Yahudi, ya Kristen. Begitu.  



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama