Mereka Percaya, Bunga Bank Sama dengan Riba

Beberapa waktu yang lalu, saya melakukan survei kecil-kecilan. Populasi survei saya adalah para dosen dan ulama yang saya lihat 'aktif' di perbankan syariah. Aktifitas mereka macam-macam, ada yang menjadi dosen di Fakultas Ekonomi Islam, ada yang menjadi konsultan atau komisaris Bank Syariah, atau menjadi ulama tetapi dengan pesan-pesan pro bank Syariah. 

Saya mengajukan pertanyaan begini: apakah Anda percaya bahwa bunga bank konvensional sama dengan riba yang diharamkan dalam Al-Qur'an. Jawabnya? 100% responden saya percaya bahwa bunga bank adalah riba.

Saya pribadi tentu terkejut. Teman-teman saya itu bukan HTI, Salafi, apalagi milenial hijrah. Mereka mempunyai latar pendidikan minimal S2 dalam kajian keislaman. Jawaban mereka menohok asumsi saya bahwa penganut mazhab "bunga bank= riba" adalah kaum tekstualis atau yang disebut Abdullah Said sebagai kaum neo-revivalis. 

Teman-teman saya itu hampir semua orang NU. Mana mungkin NU neo-revivalis?

Saya sendiri, sejak menerjemahkan buku Abdullah Saeed (cek di sini), keyakinan saya (yang sudah saya miliki sebelumnya) semakin kokoh bahwa bunga bank konvensional tidak sama dengan riba. Alasannya banyak: mulai dari tidak ada lembaga bank pada zaman Nabi, riba sebagai praktik eksploitatif, sampai dengan sistem keuangan modern yang jauh lebih kompleks dibandingkan dengan sistem uang tradisional yang berfungsi semata alat tukar.

Jadi, saya maklum akhirnya mengapa saya berkali-kali menerima DM dari mantan mahasiswa saya yang galau, minta fatwa, apakah mereka perlu keluar dari pekerjaan mereka di perbankan karena takut makan riba. Kalau para kiai dan ulama saja bisa menjadi neoreviavlis, apalagi mereka yang tidak belajar Fiqih dan Tafsir.

Nah, menurut Anda, kira-kira mengapa kaum non-tekstualis ini tiba-tiba menjadi tekstualis saat bicara bunga bank dan riba? Apakah pekerjaan dan rejeki mereka di perbankan syariah menjadi determinan tafsirnya?   

-------------

Disklaimer: 

1. Ini survei kecil, purposif, dan tidak memenuhi angka sampling yang reliable. Ini survei tentang teman-teman saya. Kalau Anda percaya, boleh. Tidak percaya juga tidak apa-apa. Ini buikan artikel ilmiah dan tidak punya pretensi ilmiah.

2. Gambar saya peroleh dari grup WA, yang dishare oleh Lora Fawaid


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama